Meski baru dicoba, sudah banyak
pengusaha hingga pejabat di tanah air yang tertarik dengan kecanggihan
mobil ini. Dahlan mengklaim, jumlah pemesan mobil karya anak bangsa ini
telah mencapai 100 unit.
Bahkan tak mustahil kelak mobil Tuxuci
akan mendunia. Hal ini terbukti salah satu negara di Eropa telah
menyatakan minatnya untuk membeli mobil Tuxuci. "Saya sudah bertemu
dengan duta besar (negara) Eropa," aku Dahlan.
Terkait banyaknya pesanan tersebut,
Dahlan menegaskan, penjualan Ferrari Tucuxi ini baru akan dilakukan jika
mobil ini telah melalui tes ketangguhan hingga 1.000 kilometer.
Dahlan mengakui mobil ini merupakan
keluaran pertama dan masih perlu penyempurnaan. Menurut Dahlan masih
memiliki masalah di power steering. Selain itu, mobil ini juga masih
terkendala dengan masalah pengiriman baterai dari AS.
"Hari ini, saya rasakan masih ada
sedikit kekurangan pada power steering, tapi mudah diatasi nanti," tegas
Dahlan yang mengendarai sendiri Tucuxi dari kediamannya di kompleks
menteri Widya Chandra menuju Gelora Bung Karno. Dikatakannya, perjalanan
ditempuh 10 menit dan ia pernah ngebut sampai 120 kilometer per jam
sebelumnya.
Menurut Dahlan, dengan baterai terisi
penuh, Tucuxi bisa jalan sampai 400 km atau 4 jam. Sedang pengisian
baterai dibutuhkan waktu sampai 5 - 6 jam. Tucuxi dikerjakan oleh rumah
modifikasi Kupu-Kupu Malam di Yogyakarta sejak awal 2012.
Menurut Dahlan, mobil yang bisa dipacu
hingga berkecepatan 200 kilometer per jam ini dibuat Danet Suryatama,
seorang insinyur lulusan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya,
dengan gelar doktor dari Michigan, AS.
Danet pernah bekerja di perusahaan
otomotif Chrysler, Amerika Serikat. "Pembuatnya kini ada di Amerika,
setiap 2 bulan sekali ke Jakarta, untuk proses pembuatan mobil ini,"
katanya.
Menurutnya kemunculan Tucuxi sebenarnya
lebih lambat dari rencana sebelumnya 10 Agustus 2012, namun baru
terlaksana hari itu. "Kendalanya, yang desain ini orangnya tinggal di
AS, jadi dia hanya bisa dua bulan sekali ke Indonesia. Makanya proses
agak lebih lama," komentar Dahlan.
Dahlan menuturkan, mobil listrik Tucuxi
memiliki spesifikasi, dengan lebar 1.995 mm, tinggi 1.200 mm, jarak
sumbu roda sekitar 3.110 mm, dan Jarak bebas ke tanah 150.9 mm.
"Bobotnya 1.112,1 kilogram dan Jarak
jelajah 321-482 kilometer sekali isi baterai penuh, dengan Waktu
pengisian bisa 4 jam dengan menggunakan batera Lithium Iron Phosphate or
Nano-Lithium," jelasnya.
Mobil sport berbahan bakar listrik berwarna merah ini berbeda dengan model mobil mewah lain, seperti Ferrari dan Lamborghini.
Tak hanya itu, Dahlan pun memastikan
mesin mobil Tuxuci anti mogok, bahkan saat hujan deras sekalipun.
"Mesinnya tidak bisa mogok, mungkin hanya low batt daya," ujarnya.
Ke depan, Dahlan juga berkomitmen akan
memperoduksi masal mobil listrik ini di industri dalam negeri, dengan
nilai jual Rp1,5 miliar. "Tapi untuk mobil yang pertama ini saya
mengeluarkan uang hampir Rp3 miliar," jelas Dahlan.
Untuk produksi baterai sendiri, Dahlan
mengaku masih menggunakan produk impor dari Amerika. Tapi dia memastikan
bulan April mendatang, baterai bermerek Niprees ini bisa diproduksi
dalam negeri.(bbs/gus)
0 komentar:
Posting Komentar