belajar cepat bahasa minang

| Senin, 24 Desember 2012

13257691572040536494
Apakah kamu punya teman etnis minang, punya pacar orang minang, atau suka dengar lagu minang tapi kurang atau tidak mengerti apa maksudnya?. Bahasa minang sangat mudah dipahami. Walaupun bahasa yang satu ini agak berbeda dengan bahasa melayu lainnya di pulau sumatera serta memiliki banyak kosakata yang terdengar susah dipahami, namun jika anda mengerti dan paham rumus-rumusnya maka anda tidak akan kesulitan dalam memahaminya. Dibawah ini ada beberapa rumus yang mudah dipahami:
1. Akhiran O
Rumus ini paling mudah dipahami. Kata-kata dalam bahasa indonesia yang berakhiran A diganti saja dengan O. Contohnya; bunga=bungo, cinta=cinto, suka=suko, gula=gulo, mata=mato, telinga=talingo, kepala-kapalo, dada=dado, ada=ado, luka=luko, dll.
2. “ing” menjadi “iang”
Contohnya; kucing=kuciang, kambing=kambiang, pening=paniang, burung=buruang, dll.
3. “ur” menjadi “ua”
Contohnya; kubur=kubua, cukur=cukua, ukur=ukua, kasur=kasua, hancur=ancua, dll.
4. “us” menjadi “uih”
Contohnya; hangus=anguih, lurus=luruih, dll.
5. “ut” menjadi “uik”
Contohnya; cabut=cabuik, kusut=kusuik, angkut=angkuik, lutut=lutuik, belut=baluik, takut=takuik, kabut=kabuik, mulut=muluik, semut=samuik, perut=paruik, dll.
6. “uh” menjadi “uah”
Contohnya; bunuh=bunuah, penuh=panuah, tuduh=tuduah, rusuh=rusuah, basuh=basuah, dll.
7. “ung” menjadi “uang”
Contohnya; hidung=iduang, mancung=mancuang, dukung=dukuang, gunung=gunuang, tudung=tuduang, dll.
8. Jika ada kata seperti bakar maka huruf terakhir dibuang.
Seperti; bakar=bakar, kasar=kasa, tukar=tuka, datar=data, pagar=paga, putar=puta, dll.
9. “it” menjadi “ik”
Contohnya; bukit=bukik, tumit=tumik, sakit=sakik, bangkit=bangkik, ungkit=ungkik, dll.
10. “at” menjadi “ek”
Contohnya; silat=silek, angkat=angkek, bulat=bulek, dekat=dakek, pekat=pakek, penat=panek, surat=surek, pusat=pusek, padat=padek, pucat=pucek, lebat=labek, sikat=sikek, panjat=panjek, ketupat=katupek, dll.
Selain rumus diatas perlu juga diperhatikan kata-kata baru dibawah ini:
Tidak=indak
Juga= juo
Lapar= litak
Laki-laki= jantan
Sudah/ telah= alah
Sudah= alah
Kalung= dukuah
Perempuan= padusi
Besar= gadang
Belum= alun
Anting= subang
- Kenduri/ kondangan= baralek
Sedikit= saketek
Marah= berang/ bangih
Jorok= lakuah
Pasir= kasiak
Kecil= ketek
Tertawa= galak
Tahi= cirik
Kemaren= patang
Dan= jo
Berani= bagak
Enak= lamak
Gelap= kalam
Yang= nan
Ingin= taragak/ nio
Bagus/ indah= rancak
- Dan banyak lagi yang lainnya…
Kata-kata panggilan kepada orang:
# saya= awak/ ambo/ denai/ aden (aden {den} digunakan ketika berbicara kepada teman sebaya).
# ibu= bundo/ amak.
# ayah= apak/ abah.
# kamu ‘perempuan= kau (dibaca kaw).
# kamu ‘laki-laki= ang/ waang.
# nenek= mak gaek
# kakek= pak gaek/ atuak.
# kakak laki-laki= uda
# kakak perempuan= uni.
# dia= inyo.
Dll.
Dari uraian yang telah disebutkan diatas diharapkan teman-teman dapat memahaminya dengan mudah. Jangan takut mencoba, mempraktekkan ataupun takut salah… saya rasa jika anda sudah paham lalu mempraktekkannya dan kemudian mendapati kesalahan, kesalahan yang banyak ditemui palingan dalam segi pengucapan atau logat. Untuk lebih mudahnya akan saya contohnya dalam bentuk kalimat;
“andi adalah anak yang rajin. Setelah pulang sekolah dia langsung membantu pekerjaan orang tuanya dirumah. Dia tidak pernah menyusahkan orang tuanya. Selain membantu pekerjaan orang tuanya, dia juga tidak lupa untuk belajar karena dia ingin menjadi anak yang pintar agar bisa menggapai cita-citanya”
Jika di-minang-kan menjadi,
“andi adolah anak nan rajin. Lah pulang sakolah inyo langsuang manolong karajo urang tuonyo dirumah. Inyo indak pernah manyusahan urang tuonyo. Salain manolong karajo urang tuonyo, inyo juo indak lupo untuak baraja karano inyo nio jadi anak nan cadiak supayo dapek manggapai cito-citonyo”.
Akibat mudahnya bahasa minang dipahami membuat bahasa minang terjaga keeksistensiannya. Bahasa minang juga banyak dituturkan oleh masyarakat di Sumatera Utara bagian selatan, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu dan sedikit wilayah di Sumatera Selatan dan mungkin masih dituturkan di Negeri Sembilan. Apalagi ditambah oleh faktor banyaknya masyarakat minang yang merantau ke daerah lain otomatis membuat bahasa minang semakin tersebar luas.
Jadi… intinya mari kita lestarikan bahasa daerah… jangan sampai punah!!! Karena beragam bahasa daerah termasuk bagian dari kekayaan indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲